Untuk meningkatkan atau menambah penghasilan keluarga, susu kedelai yang dibuat dapat dijual di pasar, di kios-kios, dititipkan di warung dan toko, dijajakan di kampung-kampung atau diantar ke rumahrumah. Hal yang perlu diperhatikan dalam menjual susu kedelai adalah susu kedelai tersebut harus mempunyai penampilan yang menarik serta dapat menimbulkan selera.

Untuk memperbaiki penampilan susu kedelai dapat ditambahkan pewarna atau dengan menempatkan dalam wadah yang menarik, baik bentuk, maupun labelnya. Pewadahan susu kedelai dapat dilakukan pada kantong plastik, gelas plastik, gelas kaca, atau dalam botol. Untuk menimbulkan selera, rasa susu kedelai harus enak. Oleh karena itu, ditambahkan esens, dan gula.

Dalam menjual susu kedelai harus dilihat situasi, tempat kita akan menjualnya. Jika kita menjual untuk diantarkan ke rumah-rumah, sebaiknya yang kita jual adalah susu kedelai hangat. Bila kita menjual di kampung-kampung pada keadaan panas terik, sebaiknya kita jual dalam bentuk susu dingin atau bentuk es susu kedelai.

PROSES PEMBUATAN SUSU KEDELAI


Setelah alat dan bahan yang akan dipergunakan disiapkan, siapkan pembuatan susu kedelai dapat dilakukan sebagai berikut.

1. Pemilihan Kedelai

Agar susu kedelai yang akan kita buat itu benar-benar memuaskan dan bermutu baik, kedelai yang akan diolah pun harus bemutu baik. Kedelai yang bermutu baik ditandai dengan biji yang bersih, berukuran seragam, biji yang utuh, tidak banyak biji yang berlubang, tidak banyak biji yang busuk, tidak banyak biji yang keriput, tidak terdapat banyak kotoran seperti kerikil, ranting, kotoran tikus, dan serangga. Untuk memilih atau memisahkan kedelai yang baik, dapat digunakan nyiru dan ayakan. |

2. Perendaman Kedelai

Setelah pemilihan kedelai selesai, kemudian direndam dalam panci atau baskom. Untuk jumlah yang lebih besar, kedelai dapat direndam dalam bak air. Perendaman dilakukan selama 4-6 jam agar kedelai cukup empuk untuk digiling. Perendaman sebaiknya dilakukan pada malam hari sehingga keesokan harinya dapat langsung disiapkan dan langsung dipasarkan. Apabila dikehendaki waktu perendaman.yang lebih singkat, dapat dilakukan perendaman dengan menggunakan air hangat.

3. Pencucian dan Pengupasan

Setelah kedelai direndam, sisa air perendaman dibuang dan kedelai kita cuci : sambil kita melakukan: pengupsan kulit kedelai. Perilaku ini bertujuan agar susu kedelai yang akan kita dapatkan tidak berwarna kecoklatan.

4. Penggilingan Kedelai

Kedelai yang telah dikupas dan dicuci bersih kemudian dibawa ke tempat penggilingan. Dengan menggunakan gayung, kedelai hasil perendaman dan pengupasan dimasukkan ke alat penggilingan sedikit demi sedikit agar hasil gilingan yang diperoleh benar-benar halus. Sebelum melakukan penggilingan, jika kita menggunakan alat penggiling mesin, harus dipastikan bahwa jarak antara dua lempeng batu sudah sampai titik batas, yaitu dengan melihat hasil gilingan awal. 

Apabila hasil gilingan masih kasar, jarak lempengan batu perlu dirapatkan hingga diperoleh hasil yang bagus. Dalam proses penggilingan, perlu ditambahkan air . sedikit demi sedikit agar kedelai dapat hancur serta mengalir ke lubang pengeluaran. Jumlah air yang ditambahkan sebanyak tiga kali berat kedelai awal yang akan diproses.

5. Pemanasan Pertama

Pemanasan bubur kedelai bertujuan mengekstrak atau mengeluarkan sari-sari kedelai yang terdapat dalam sel-sel kedelai. Dengan adanya panas, sel-sel kedelai akan rusak sehingga sari/susu kedelai dapat keluar. Agar sari kedelai dapat keluar banyak, perlu ditambahkan air pada saat pemanasan. Jumlah air yang ditambahkan, yaitu sebanyak empat kali berat kedelai awal. Dalam pemanasan ini, harus dilakukan pengadukan secara terus-menerus yang bertujuan untuk mencegah terjadinya kegosongan. 

Pemanasan bubur kadelai
Pemanasan bubur kadelai

Terjadinya kegosongan pada saat pemasakan akan mempengaruhi aroma susu kedelai yang dihasilkan, yakni berbau gosong/ hangus pada susu. Hal ini tidak dikehendaki oleh konsumen. Waktu pemasakan berkisar antara 15-20 menit setelah bubur kedelai mendidih. Jika waktu yang digunakan terlalu singkat, susu kedelai tidak terekstrak secara sempurna. Jika Susu kedelai sudah keluar: semua, waktu pemasakan yang terlalu lama akan memboroskan pemakaian bahan bakar.

6. Penyaringan 

Bubur kedelai yang masih mendidih itu Segera diturunkan dan disaring. Untuk menyaring digunakan kain belacu atau mori kasar yang diletakkan di atas saringan bambu.Saringan bambu yang digunakan harus kuat agar mampu menahan bubur kedelai yang disaring. Apabila bubur kedelai telah diproses dalam jumlah yang besar, dapat digunakan penahan saringan dari bambu yang biasa digunakan untuk membuat tahu di pabrik pabrik tahu. 

Penyaringan
Penyaringan

Setelah bubur kedelai disaring, perlu dilakukan pemerasan, yaitu bertujuan agar susu kedelai banyak yang keluar. Pemerasan ini harus dilakukan sekuat-kuatnya sehingga susu kedelai benar-benar terekstrak. Untuk keperluan itu, kedelai ditekan dengan cara diinjak atau dengan menggunakan alat pengepres. Ampas hasil pemerasan ini masih . mengandung susu kedelai. Oleh karena itu, perlu ditambahkan lagi air. panas sebanyak dua kali berat kedelai awal, kemudian dilakukan pengepresan/ pemerasan lagi.

7. Pemanasan Kedua

Pemanasan kedua ini sering disebut dengan -: perlakuan pasteurisasi, yang bertujuan untuk mematikan bakteri yang dapat menimbulkan penyakit karena adanya penambahan bahanbahan yang lain, seperti gula, garam, dan pewarna yang kemungkinan mengandung bakteri. Pemanasan ini juga bertujuan melarutkan bahan lain yang ditambahkan, Pada pemanasan kedua ini ditambahkan gula sebanyak 10% sampai 14% dari jumlah susu kedelai yang dihasilkan, untuk memberikan rasa manis susu kedelai serta untuk menambah kalori atau karbohidrat atau sumber tenaga. 

Selain itu, ditambahkan garam sebagai pemantap rasa serta untuk menambah mineral. Selain itu, perlu ditambahkkan esens atau pewangi untuk memperbaiki aroma. Esens yang digunakan dapat esens stroberi, cokelat, moka, atau kopi, dan rasa lain yang dikehendaki. Jika esens yang ditambahkan sudah mengandung zat warna, tidak perlu lagi ditambahkan pewarna. Akan tetapi, jika susu kedelai tidak mengandung pewarna dapat ditambahkan pewarna untuk menarik minat konsumen. Pemanasan susu kedelai pada pemanasan kedua ini tidak mengalami kerusakan. Waktu yang digunakan untuk pemanasan kedua adalah 15 menit.

8. Pewadahan/ Pembotolan

Susu kedelai yang telah dipanaskan segera kita masukkan ke dalam wadah plastik atau botol dalam kondisi masih panas. Hal ini bertujuan agar susu tidak terlalu lama bersinggungan dengan udara luar yang banyak mengandung mikroorganisme atau bakteri pembusuk. Apabila hal ini terjadi, susu tidak akan tahan lama atau cepat mengalami kerusakan. 

Pewadahan dan pembotolan
Pewadahan dan pembotolan

Jika dilakukan pewadahan dalam botol atau pembotolan, botol yang digunakan seharusnya bersih dan disucihamakan dengan cara direbus selama tiga puluh menit setelah air mendidih.

Bagikan ke

1 Komentar

Terimakasih atas informasinya. Silahkan berkunjung ke blog saya dan baca artikel yang berjudul Cara Membuat Link aktif di Komentar Blog