Secara umum proses pembuatan tahu di mana pun sama. Apabila ada perbedaan itu hanya terdapat pada jenis bahan penggumpal protein yang digunakan atau urutan kerja pada pembuatan tahu:

Bahan dan Peralatan

Produk tahu dalam proses membuat lamanya membutuhkan bahan-bahan sebagai berikut.
  1. Kedele tua dalam kondisi baru dan baik. 
  2. Asam cuka 5%
  3. Air bersih serta jernih.
Jenis peralatan yang diperlukan untuk membuat tahu terdiri atas:
  1. ember/baskom/panci/bak perendaman dari semen
  2. kompor
  3. pengaduk
  4. takaran air
  5. kain saring:
  6. penggiling kedele/blenderfumpang dan alu atau alat lain yang dapat untuk menghancurkan kedele,
  7. alat pencetak tahu
  8. alat pengukuran suhu.

Proses Kerja Pembuatan Tahu

Adapun proses kerja pembuatan tahu adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan Bahan 

Untuk mendapatkan tahu yang baik, perlu dipilih kedele yang tua serta masih baru dan baik. Kondisi kedele seperti ini, bila diolah dengan cara yang benar, akan menghasilkan tahu yang memiliki rasa dan aroma. yang enak serta bentuk yang baik.

Cara memilih kadele
Cara memilih kadele

Pemilihan kedele dapat dilakukan secara sederhana, yaitu dengan menggunakan indera perasa kita. Kedele yang tua biasanya mempunyai permukaan kulit yang halus atau tidak keriput. Kedele yang masih baru dan baik kulitnya berwarna cerah mengkilat. Sebaliknya, kedele yang sudah lama disimpan warna kulitnya cenderung pudar dan suram. Selain itu, kedele yang sudah Iama tersimpan, berbau agak apek.

2. Pemilahan (Sortasi) Kedele

Sortasi atau pemilahan perlu dilakukan untuk mendapatkan kedele yang bebas dari kotoran, seperti kerikil, tanah, kedele cacat/rusak/busuk, dan benda asing lain yang mengotori kedele.

Sortasi dapat dilakukan dengan mempergunakan tangan, yaitu dengan cara menghamparkan kedele yang dipilah di atas tampah atau nyiru. Selanjutnya, kedele yang baik dipisahkan dari kedele yang rusak dan benda-benda lain yang mengotorinya. Mesin sortasi dapat digunakan jika memilah kedele dalam jumlah banyak.

3. Pencucian dan perendaman

Pencucian dilakukan untuk membersihkan kedele dari kotoran-kotoran yang menempel. Air bersih yang digunakan untuk mencuci adalah sumber air dari sumur atau ledeng.

Pencucian dikerjakan dengan tangan. Kedele digosok-gosok sampai bersih. Pencucian diakhiri apabila air bekas cuciannya tampak jemih.

Perendaman dilakukan apabila kedele telah bersih. Maksud dari perendaman ini adalah agar kedele menjadi lunak dan gampang digiling.

Waktu yang digunakan untuk merendam kedele adalah selama 6-8 jam. Selama perendaman, semua kedele harus terendam air. Air perendaman perlu diganti setiap saat dengan air bersih sambil kedele dicuci agar tidak timbul bau yang tidak dikehendaki.

4. Penggilingan atau Penghancuran Kedele

Setelah direndam, selanjutnya kedele dibilas dengan air bersih dan disaring sampai semua air menetes habis.

Kedele yang telah lunak, hasil dari perendaman, digiling atau dihancurkan dengan menggunakan alat penggiling. Alat yang dapat digunakan adalah penggiling batu, mesin penggiling, atau alat penghancur (blender).

Penggilingan/penghancuran kedele dimaksudkan agar protein yang terkandung dalam kedele dapat dengan mudah diambil dan dipisahkan dari bahan-bahan yang lain.

Selama penggilingan/penghancuran berlangsung, perlu diberikan air hangat dan dialirkan ke dalam bahan yang sedang digiling. Pemberian air ini bertujuan agar sari/susu kedele dapat terdorong keluar Di samping itu, pemberian ar juga memudahkan proses penggilingan. 

Semakin banyak susu, karena hasil tahu yang diperoleh berjumlah banyak Hasil penggilingan atau pen hancuran berupa bubur kedele yang siap diolah lebih lanjut.

5. Pemasakan

Bubur kedele yang diperoleh dari hasil penggilingan dicampur dengan air sebanyak delapan kali berat kedele dan dimasak sampai mendidih. Waktu pemasakan adalah 5 menit setelah bubur mendidih. Pemasakan bubur kedele dapat digunakan api kompor, kayu, atau sekam padi kering.

6. Penyaringan 

Penyaringan bertujuan untuk memisahkan SUSU kedele dari ampas kedele. Bubur kedele disaring dalam keadaan panas dengan menggunakan kain saring. 

Penyaringan bubur tahu
Penyaringan bubur tahu

Hasil penyaringan berupa susu kedele dan ampas kedele. Ampas kedele dikumpulkan dan dapat dimanfaatkan menjadi bahan makanan lain, seperti tempe atau dapat dimanfaatkan untuk makanan ternak. 

7. Penggumpalan

Proses penggumpalan dilakukan terhadap protein kedele yang terkandung di dalam susu kedele dengan menggunakan asam cuka 5%. Susu kedele dalam keadaan hangat, (susu antara 70 s.d 80 derajat celcius), secara pelanpelan diaduk sambil ditambahkan asam cuka 549. 

Penggumpalan protein tahu
Penggumpalan protein tahu

Penambahan asam cuka dihentikan, apabila semua protein telah menggumpal. Hal ini ditandai dengan terbentuknya gumpalan putih dan cairan disekitar gumpalan itu terlihat bening atau jernih. Setelah itu, dibiarkan sebentar agar gumpalan tahu itu mengendap. Selanjutnya, cairan di atasnya sebagian dibuang dan sebagian lagi disimpan untuk dijadikan manyon.

8. Pecetakan

Pencetakan tahu dilakuakn dengan alat pencetak tahu (lihat gambar 10). Mula-mula cetakan diberi alas kain saring. Kemudian gumpalan tahu dituangkan ke dalam Cetakan hingga cetakan terisi penuh. Setelah penuh, kain yang tersisa ditutupkan ke Seluruh gumpalan tahu dan dipres.

Pencetakan tahu
Pencetakan tahu

Pempresan dilakukan dengan memberikan beban kan atahu yang dicetak. Besar kecilnya gat berpengaruh terhadap keras atau lunaknya tahu.

9. Pengemasan

Sebelum dikemas, tahu dipotong-potong berbentuk kotak-kotak atau seperti bentuk kubus. Dari satu kilogram kedele kering akan diperoleh 30 potong tahu dengan ukuran 2 X 5 X 5 cm. 

Pengirisan dan pengemasan tahu
Pengirisan dan pengemasan tahu

Pengemasan tahu dapat menggunakan kantong plastik. Setiap kantong berisi 10 - 15 potong tahu. Di dalam kemasan perlu ditambahkan air karena tahu bersifat mudah rusak.

Bagikan ke

0 Komentar